Festival Siti Nurbaya Kota Padang

Festival Siti Nurbaya Kota Padang

Acara yang pertama kali digelar di kota Padang ini, mendaparkan antusias yang tinggi dari warga kota. Event wisata budaya ini merupakan upaya nyata untuk menumbuhkan kecintaan, melestarikan nilai budaya dan seni, memperkokoh integritas dan jati diri, serta memberi ruang kreatifitas yang lebih luas untuk berkembangnya produk kebudayaan Minagkabau di ranahnya sendiri.
Mungkin beberapa dari pembaca bertanya, mengapa harus nama Siti Nurbaya?. Nama Siti Nurbaya diambil dikarenakan adanya keterikatan antara Minagkabau dengan Novel Legendaris Karya Marah Rusli yang menunjukkan “pemberontakan” terhadap norma kaum hawa dan bertujuan untuk mengenalkan kembali berbagai kegiatan budaya yang tidak lagi dikenal oleh kaum muda kota Padang.
kata sambutan :
Alam Takambang Jadi Guru”, begitulah filosofi yang muncul dalam kehidupan kita. kebudayaan Minangkabau memiliki hukum logika dan dialektikanya sendiri, yang berdasarkan kepada kearifan dalam membaca perilaku alam. gelagat alam dan tanda-tanda zaman menjadi sumber inspirasi dan sekaligus menjadi rujukan dari produk kebudayaan minangkabau,” sambutan dari wakil walikota Padang Bapak H. Mahyeldi.A dalam pembukaan festival Siti Nurbaya di Taman Budaya Kota Padang.
ditambahkan juga bahwa “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai” yang dituangkan dalam ikrar yang kita sebut Sumpah Sakti Bukik Marapalam bersumber dari perilaku alam. Ketika agama Islam masuk ke daerah Minangkabau, hukum logika dan dialektika yang semula hanya berguru kepada alam, akhirnya diperolehlah roh ketuhanan.
Photo-photo (masih amatiran)
Tarian massal dari Binaan Dinas Pariwisata Kota Padang….
BONUS PIC+
Nan Kamek, Nan Manih…
(silahkan pilih)
😀
 
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar